APA
ITU YANG TERBAIK ???
Di Pagi Yang Masih Gelap.
Matahari Yang Baru Bangun Dari
Tidurnya Tersenyum.
Suara Air Mengalir Lembut Ke Hulu.
Suara Air Mengalir Lembut Ke Hulu.
Hingga Percikannya Menyentuh Muka.
Ikan-Ikan Serasa Punya Sayap Untuk Terbang.
Dan Bunga-Bunga Mekar Dengan Berlian.
Sesungguhnya Aku Dan Alammu Adalah Sama.
Kau Terlihat Dimataku,
Aku Juga Terlihat Dimatamu.
Sebundar
Bola Semenarik Cakrawala.
Secantik
Juliet Setampan Romeo.
Itu Dirimu,
Yang Ada Dimataku Tak Ada Dimatamu.
Tangan Ini Mengepal Iri Karenamu.
Karenanya Mata
Ini ingin Mengalirkan Air.
Karenanya Bibir Ini Melebarkan Pemayungannya.
Rumputpun Tersenyum Dapatkan Minuman.
Menangis Karena Kebahagiaanmu.
Menangis Karena Melihatmu.
Wajahmu
Yang Mulai Keriput Termakan Waktu.
Rambutmu
Yang Memutih Tercat Oleh Usia.
Dan
Badanmu Yang Membungkuk Karena terus Menghormati Alam.
Kini
Ada Di Depanku Yang Hanya Melihat Kearahku.
Aaaaaaaaaaaaaaaa……………
Maafkan Aku,
Temani Aku Dalam Waktumu Yang Tersisa.
Peluk Aku Dalam Kehangatan Seperti Masa Lalu.
Izinkan Aku Memandangimu Setap Hari Setiap Waktu.
Dunia Milik Kita Bukan Karena Kita
Sudah Sempurna,
Dia Milik Kita Bukan Berarti Kita
Orang Terbaik Yang Pernah Dia Temui.
Bukan Orang Yang Harus Kita
PaksaTukMemilih Kita.
TapiKitalah Yang
HarusMemilihDiri Kita.
Menunjuk Orang
Lain Itu Tidak Lebih Baik Daripada Menunjuk Diri Kta.
Menjadi Orang Penting Itu Menyenangkan.
Tapi Lebih Penting Menjadi Orang
Yang Menyenangkan.
By
:LEADER OF LASEKA
AINA AINU AINI
Mengejar
sang aina
Tapi ainupun
tak mau diabaikan.
Mencari si
aini untuk diriku yang gundah akan aina dan ainu.
Berfikir tuk
lari dari mereka,tapi akupun tak bisa.
Aina ainu aini.
mana yang akan jadi idamanku.
Aina ainu aini.
Bertambah satu kesulitan tanpa
kekurangan.
Mau tapi tak
mau.
Aina ainu
aini.
Mau tapi
entah apa yang mau.
Ainiiii…ainuuu…ainaaaa….
Mentari bersemi melihat
mereka.
Aina ainu aini.
Bagaimana caraku
mengatasi kesalahan ini.
Mengapa mereka sama,tak
berupa dan tak berwajah.
Matapun ragu
tuk melihat dan memilih.
Angin,tanah,air,api
sang Tuhan.
Apa jawaban
yang kalian ajukan.
Aina ainu
aini.
By :
Rahmatullah /SIAGA
Teman satukan tangan
Sendiri dalam hutan begitu mencekram perasaan.
Berlari tanpa arah begitu membingungkan.
Disini tiada arah tiada mata angin.
Sesekali pandanganku kabur dan menghilang kosong.
MERENUNG
SENDIRI KESEDIHANKU.
ANGKAT TANGANKU, TUTUP MATAKU.
SIAPA ANGIN YANG MEMBAWA PERASAANKU.
ATAUKAH DIA, DIA ATAU KAMU.
MUNGKIN KECEWANYA AIR KARENA API.
Mata air terjatuh tanpa pengusap.
Angin aku songsong.
Mentari aku kejar.
Bulatan kecil surya semakin kabur.
Tertinggal menutup mata yang bersinar.
Ini kisah yang lalu.
Tapi jadi baru kembali berpadu sedu.
Yang aku takutkan, yang aku harapkan
Yang aku inginkan, yang aku lakukan.
Apa kau yang lalu.
Ini semua hatimu yang baru, tapi tetaplah
lalu.
Kenapa kau berdiri disana.
Tatapan penuh dengan cinta.
Tembus awan seribu udara.
Tembus bintang seribu cahaya.
Peluk bulan pemantul
lautan api.
Kini diam aku terbang.
Sesaat lari
terbang dan diam.
Sebab itu aku disini,
merenungkanmu.
merenungkanmu.
Apakah itu api dalam
hati ?.
Jalan itu, jalan penuh rasa.
Petik salah satu buah hati itu.
Berikan tempat di hatimu.
Atau kau bisa memilihku tanpa harus memilih.
Segala buah
itu.
Sodoran
sang Ilahi dan salah satunya aku.
Lihat
mreka yang memberi.
Lihat
mereka yang mencintai.
Petik
dan bawa.
Rahmatullah / SMANSAR
BERUBAH KAWAN
Disudut jalan terlihat jelas dirimu.
Meratap muka muram bernuansa hitam.
Matamu yang merah penuh air matamu.
Semakin meredupkan sinar semangat.
Batu
jalananpun hamper Nampak sepertimu.
Debu
bercampur sampah yang terbuang tak beraturan.
Harimu
semakin berat, akan semakin berat.
Terimalah
uluran tanganku.
Dari hari ke hari.
Dari mendung dan panasnya mentari.
Dari dingginnya malam hingga teriknya siang hari.
Kau hanya disini terus meratapi.
Tanganku
kembali ku ulurkan padamu.
Apakah
kau menyangka aku akan menghancurkanmu ?
Apa
dalam fikiranmu aku bukan temanmu ?
Tidak
kawan, kita adalah teman.
Jika kau tak mau berubah,
Jika kita tak segera berubah.
Kita akan hancur kawan.
Hancur seperti sampah yang dibuang.
Umurmu
sudah dewasa.
Mari
kita menjadi dewasa.
Ketika
kau siap untuk bangkit.
Bicaralah
padaku dan aku akan siap membantumu.
Ini bukan soal dia.
Dia, kamu, atau aku.
Ini soal kita. Kita yang harusnya berusaha.
Tak kusangka semua terlalu mudah untuk ditinggalkan.
Lihatlah
bentangan alam nusantara.
Dari
Sabang sampai Merauke.
Lihatlah,
kita masih dijajah.
Bangkit
kawanku, jika kita tak segera berubah.
Tanah
indah ini akan menjadi pemandangan semu mata kita.
Sadarlah wahai saudaraku.
Biarkan hatimu yang terluka berlalu.
Seperti jalan yang akan kau lewati.
Seperti tempat persinggahan sembelum tujuanmu tercapai.
Rahmatullahls
Tidak ada komentar:
Posting Komentar